Showing posts with label Network. Show all posts
Showing posts with label Network. Show all posts

Saturday, November 8, 2014

Konfigurasi RB750 sebagai Internet Router Gateway


1. Atur masing-masing port pada rb750
Misalnya :
Port 1 > untuk koneksi ke internet/modem
Port 2 > untuk terhubung dengan jaringan internal LAN kita
Klik menu “Interfaces” pada menu kiri
Diatas ada jumlah interface/port pada mikrotik anda (dalam rb750 5 port)
ether1 > port 1
ether2 > port 2
etc
Dan kasus kali ini kita gunakan hanya 2 port, yaitu ether1 dan ether2
Pertama yang kita lakukan adalah mengganti nama masing2 interface supaya kita lebih mudah mengetahui ether itu untuk koneksi kemana.
Untuk mengganti nama masing2 interface untuk “ether1” jgn dihilangkan cukup tambahkan “-internet” untuk lebih memudahkan mengetahui itu port brp.

2. Konfigurasi IP Address pada masing-masing Interfaces

Klik Menu IP > Addresses > klik tanda “+”
Set IP address masing2 interfaces
Ether1-internet : 192.168.0.2/24
Ether2-lan : 192.168.0.1/24
 


Cek koneksi rb750 ke modem, masuk ke “New Terminal” di kiri menu
Ketik “ping 192.168.0.1” (192.168.0.1 adalah IP address modem)
Jika reply, koneksi dari mikrotik ke modem sudah benar
Jika Request Time Out, settingan ada yang salah
Cek koneksi rb750 ke pc client, ke “New Terminal” di kiri menu.
Ketik “ping 192.168.1.2” (192.168.1.2 adalah IP pc anda)
Atau cek sebaliknya ping dari PC Client ke mikrotik anda
Ketik “ping 192.168.1.1” didalam CMD (192.168.1.1 adalah IP mikrotik anda)
Jika reply, koneksi dari mikrotik ke PC client sudah benar
Jika Request Time Out, settingan ada yang salah
Ctrl-C untuk stop aktifitas PING dalam New Terminal

3. Setting RB750 untuk terkoneksi dengan internet
Anda perhatikan pilihan “Interface” untuk masing2 IP Address, pastikan di interfaces yg benar.Cek koneksi ke modem dan PC client anda
Yang pertama kali yang harus kita lakukan yaitu membuat RB750 anda terkoneksi terlebih dahulu dengan internetSet IP Gateway untuk ke koneksi internet yaitu IP modem anda.
Klik Menu IP > Routes > klik tanda “+”  dan masukan ip modem/192.168.0.1 anda pada menu Gateway
Set DNS Server
Klik menu “IP > DNS > Setting “
Isi dengan DNS Server yang ISP Anda berikan
Konfigurasi RB750 sebagai Internet Router Gateway
Klik tanda panah bawah jika anda mempunyai IP DNS lebih dari satu
Centang “Allow Remote Requests” untuk membuat RB750 sebagai DNS serverJika tidak ada setting yang salah harusnya RB750 anda sudah terkoneksi dengan internet
Cek dengan New Terminal
ping detik.com
Jika reply, koneksi rb750 ke internet sudah benar
Jika Request Time Out, settingan ada yang salah
Loh kok pc client belum bisa internet? Ya iya donk, nih kita lanjutin buat setting koneksi internet untuk PC Client
Set NAT pada menu kiri “IP > Firewall > NAT > klik tanda “+” ”
Konfigurasi RB750 sebagai Internet Router Gateway
Pada menu Chain pilih srcnat lalu klik tab Action dan pilih masquerade trus klik OK
Setelah itu kita lanjut setting IP addres pada PC client kita supaya bisa terkoneksi dengan mikrotik dan internet
Setting IP address pada PC client
Konfigurasi RB750 sebagai Internet Router Gateway
Cobain dah…!
Sumber:  


IP Address

Fiber to the Home (disingkat FTTH) merupakan suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran. Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optik yang dapat mengantikan penggunaan kabel konvensional. Dan juga didorong oleh keinginan untuk mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Services yaitu layanan akan akses internet yang cepat, suara (jaringan telepon, PSTN) dan video (TV Kabel) dalam satu infrastruktur pada unit pelanggan.
Penghantaran dengan menggunakan teknologi FTTH ini dapat menghemat biaya dan mampu mengurangkan biaya operasi dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Ciri-ciri inheren serat optik membenarkan penghantaran isyarat telekomunikasi dengan lebar jalur yang lebih besar dibandingkan dengan penggunaan kabel konvensional[1].
Dari gambar mengilustrasikan arsitektur umum dari suatu jaringan FTTH. Biasanya jarak antara pusat layanan dengan pelanggan dapat berkisar maksimum 20 km. Dimana pusat penghantaran penyelenggara layanan (service provider) yang berada di kantor utama disebut juga dengan central office (CO), disini terdapat peralatan yang disebut dengan OLT. Kemudian dari OLT ini dihubungkan kepada ONU yang ditempatkan di rumah-rumah pelanggan (customer's) melalui jaringan distribusi serat optik (Optical Distribution Network, ODN). Isyarat optik dengan panjang gelombang (wavelength) 1490 nm dari hilir (downstream) dan isyarat optik dengan panjang gelombang 1310 nm dari hulu (upstream) digunakan untuk mengirim data dan suara.
Sedangkan layanan video dikonversi dahulu ke format optik dengan panjang gelombang 1550 nm oleh optik pemancar video (optical video transmitter). Isyarat optik 1550 nm dan 1490 nm ini digabungkan oleh pengabung (coupler) dan ditransmisikan ke pelanggan secara bersama. Singkatnya, tiga panjang gelombang ini membawa informasi yang berbeda secara simultan dan dalam berbagai arah pada satu kabel serat optik yang sama.

Komponen utama

1. Terminal Saluran Serat Optik (Optical Line Terminal, OLT) biasa ditempatkan pada pusat penyedia layanan provider (CO) untuk menghantarkan isyarat layanan kepada setiap pengguna dalam jaringan rangkaian sistem, dan OLT juga merupakan titik aggregasi suara dari PSTN, data dari penghala dan video melalui berbagai bentuk sebagai medium penghantaran[2].
2. Unit Jaringan Serat Optik (Optical Network Unit, ONU) adalah peralatan yang digunakan diakhir jaringan untuk memberikan layanan-layanan yang disediakan kepada pelanggan[3].
Layanan data (internet), suara (telepon) dan video (TV Kabel) diberikan dari ONU kepada pelanggan pengguna melalui penghantaran media yang sesuai.
Secara umum, teknologi FTTH terdiri daripada tiga jenis topologi jaringan[4], jaringan titik ke titik, jaringan serat optik aktif dan jaringan serat optik pasif.

Jaringan titik ke titik (Point to Point)
Jaringan titik ke titik (P2P) merupakan rancangan jaringan FTTH yang paling ringkas, dimana isyarat dihantar terus dari CO kepada setiap pelanggan dengan satu serat optik dan laser yang terpisah berdasarkan IEEE 802.3ah. Serat optik bentuk tunggal digunakan untuk isyarat bolak-balik dengan satu kabel serat optik sampai pertukaran setempat (Local Exchange) dan kemudian dipisah untuk masing-masing pelanggan pengguna akhir (End User).


Jaringan serat optik aktif (active optical network, AON)
Jaringan serat optik aktif merupakan rangkaian titik ke banyak titik (Point to Multi Point, P2MP), penggunaan teknologi ini terbatas karena biayanya sangat tinggi. Peralatan-peralatan aktif yang digunakan dalam jaringan AON termasuk optical switch, memerlukan tenaga listrik.


Jaringan serat optik pasif (passive optical network, PON)
Jaringan serat optik pasif juga merupakan jaringan P2MP hampir sama dengan AON. Perbedaannya dimana pada titik komponen aktif digantikan oleh pencerai optik pasif (passive optical splitter). Jika dibandingkan dengan jaringan jenis AON, pemasangan jaringan jenis PON adalah lebih mudah dan murah serta tidak menggunakan komponen elektronik aktif sehingga mengurangi biaya pemeliharaan peralatan.


Pencerai optik pasif

Pencerai optik pasif atau juga disebut dengan splitter yang digunakan dalam jaringan P2MP memiliki satu masukan dan banyak (multiple) keluaran dan bersifat pasif karena tidak memerlukan sumber energi eksternal. Rugi-rugi atau kehilangan daya optik pada pencerai serat optik pasif ini disebut juga splitter rasio, biasanya dinyatakan dalam decibel (dB) dan ini terjadi terutama bergantung kepada jumlah keluaran dari pencerai tersebut, sebagai contoh, masukan sinyal optik dibagi rata di kaskade atau cabang-cabang; misalnya sebuah splitter 1x2 hanya memiliki dua cabang maka kemungkinan kehilangan sisipan (insertion loss) adalah 3 dB (50% pada setiap keluaran); jika pada splitter 1x4, maka akan ada dua cabang ditambahkan ke masing-masing kaki 1x2, kehilangan akan bertambah lagi 3 dB sehingga menjadi 6 dB; jika dalam splitter 1x8 dua cabang atau 1x2 split akan ditambahkan ke masing-masing kaki 1x4, sehingga kembali ditambahkan 3 dB sehingga total kehilangan menjadi 9 dB, dan begitu seterusnya.

Jumlah cabang keluaran
Kehilangan sisipan (dB)
2
3
4
6
8
9
16
12
32
15
64
18
Pencerai optik dapat dikemas dalam berbagai bentuk dan ukuran serta bergantung kepada teknologi yang digunakan, paling umum dibuat dengan menggunakan kaedah gelombang pandu planar, namun ada juga dengan menggunakan teknologi fused-biconic taper (FBT).

Teknologi akses PON[sunting | sunting sumber]
Dalam pembangunan jaringan dengan teknologi PON, dimana isyarat hilir dari OLT dikirim ke pencerai serat optik untuk digunakan bersama oleh setiap ONU. Semakin panjang jarak feeder serat optik maka pelemahan optik akan semakin tinggi, namun split ratio maksimum berkurang. Sedangkan untuk isyarat hulu dihantar dari ONU ke OLT. Terdapat 4 jenis teknologi berbagai akses penghantaran isyarat untuk digunakan secara bersama pada suatu teknologi jaringan PON tunggal diantaranya seperti[4]:
1. Akses Berbagai Pembahagian Waktu (Time Division Multiple Access, TDMA)
2. Akses Berbagai Pembahagian Pembawa Sub (Subcarrier Division Multiple Access, SCMA)
3. Akses Berbagai Pembahagian Panjang Gelombang (Wavelength Division Multiple Access, WDMA) dan
4. Akses Berbagai Pembahagian Kode Optik (Optical Code Division Multiple Access, OCDMA)

Protokol PON
Berikut ini protokol PON yang telah sepakati oleh IEEE dan ITU,
Protokol PON APON/BPON EPON/GEPON GPON
Standar ITU-T G.983 ITU-T G.984 IEEE 802.3ah
Penghantaran ATM ATM, TDM, Ethernet Ethernet
Biaya Rendah Sedang Paling rendah
Lebar jalur hulu 155 Mbps 1.5 Gbps 1.25 Gbps
Lebar jalur hilir 622 Mbps 2.5 Gbps 1.25 Gbps
Penerapan Aplikasi FTTH di Indonesia
Sekarang dengan begitu pesatnya perkembangan kebutuhan akan Layanan Internet dan aplikasi multimedia lainnya, teknologi FTTH saat ini telah menjadi salah satu solusi untuk dapat memberikan layanan Triple Play yang terdiri dari Data (Internet atau Intranet), Voice/Suara (VoIP) dan Video (Interaktive TV dan Multimedia) di dalam satu infrastruktur yang praktis.
Sebagai perbandingan sejak tahun 2007 di Jepang, hampir 70% masyarakat Jepang adalah pengguna internet, dan bersamaan dengan itu, minat masyarakat menjadi pelanggan FTTH juga meningkat pesat seiring dengan menurunnya minat akan Digital Subscriber Line (DSL)[5]. Sedangkan di Indonesia keinginan masyarakat akan internet masih rendah, dan tentunya alih teknologi kepada FTTH itu sendiri belum berpengaruh signifikan.
Saat ini di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, kebutuhan akan akses internet yang cepat sudah cukup tinggi dibandingkan dengan kota-kota lainnya, sehingga keinginan untuk beralih ke FTTH tentunya sudah menjadi gaya hidup tersendiri.
Pemasangan jaringan instalasi serat optik merupakan bahagian yang paling mahal dalam investasi teknologi ini. Beberapa metode instalasi yang telah diperkenalkan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti, anggaran yang disediakan, pilihan topologi jaringan, teknologi akses dan protokol, budaya masyarakat sekitar serta estetika. Berikut ini ada tiga metoda yang telah diimplementasikan dalam pemasangan instalasi jaringan serat optik[6]:
1. Instalasi bawah tanah (direct burial)
2. Instalasi dalam pipa (duct installation)
3. Instalasi udara (aerial installation)
The link budget]
Link budget merupakan perhitungan keadaan sebenarnya yang harus dilakukan dalam menentukan beberapa masukan untuk sistem parameter yang akan digunakan dalam aplikasi FTTH. Beberapa pertimbangan yang diperlukan dalam perhitungan ini antaranya besaran sinyal optik dan noise. Faktor ini sangat penting untuk dihitung agar jaringan serat optik benar-benar telah sesuai dengan spesifikasi standar seperti yang direkomendasikan dari ITU dan IEEE.
Pengukuran dan pengujian
Untuk mendapatkan performa yang baik, dan bebas dari kemungkinan kesalahan dalam penghantaran layanan kepada konsumen, maka setiap jaringan instalasi serat optik perlu diuji dan diukur terlebih dahulu. Berikut ini beberapa peralatan optoelektronik yang biasa digunakan dalam pengukuran dan pengujian tersebut:
1. Optical Loss Test Set (OLTS)
2. Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR)
Dalam pengukuran dan pengujian, salah satu dari kedua peralatan ini biasanya mesti memiliki kemampuan dalam menguji serat optik pada panjang gelombang 1310 nm, 1490 nm, 1550 nm[7], dan 1625 nm[6].
Tujuan utama dari pengujian instalasi serat optik ini adalah untuk menjamin kontinuitas dan kehandalan jaringan dalam memberikan layanan kepada pelanggan. Selain itu juga dapat mengurangi biaya perawatan, waktu yang diperlukan dalam memulihkan jaringan akibat kemungkinan ganguan (faulty) dari komponen-komponen optik yang digunakan seperti konektor (connector) atau sambungan serat optik (splice).

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Fiber_to_the_Home


Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagiAppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IPRouterdapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnyatelekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu,router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL routerRouter-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Routeryang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering routerRouter umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Jenis Router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

  • static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
  • dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Router vs Bridge


Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan routeryang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke internet.