Saturday, October 11, 2014

KEMAKAN MEDIA, KESELEK POLITIK

Suka lucu + sedih kalo liat berita di TV atau baca komen-komen politik di media sosial.
Kenapa??
Waktu sebelum Pemilu Capres dan Wapres kemaren (sebut ada dua Capres ini Tom dan Jerry), ada berita yang isinya menjatuhkan image si Tom. Semuanya heboh karna berita itu dan sebagian masyarakat malah simpatik sama si Tom dan pastinya mengira bahwa berita buruk itu berasal dari Jerry. Otomatis image si Jerry jadi jelek karena dikira melakukan Kampanye Hitam.
Tapi selang beberapa minggu ada berita lagi, ternyata berita yang menjatuhkan Tom sebelumnya adalah buatan Tim Suksesnya si Tom sendiri. Nah Lho!! kalo emang benerankan justru kebalik, Tim Sukses Tom sengaja menyebarkan fitnah terselubung untuk menjatuhkan si Jerry.
Terus sekarang, setelah Pilpres selesai dan sudah ada Presiden terpilih, fitnah terselubungpun masih ada. Ada berita lagi yang maksudnya menjatuhkan Tom dan masyarakat langsung heboh dan menyalahkan si Jerry. Tapi ga lama Tim Sukses Jerry langsung klarifikasi kalau berita terakhir itu cuma hoax, bukan dari sisi si Jerry.

Disini Gw netral kok, cuma gw mau ngajak sedikit mikir, begini:
Ada berita yang ngejelekin si A, biasanya sebagian masyarakat langsung ngira itu adalah kampanye hitam si B. Padahal hal kan belum tentu juga. Bisa jadi itu adalah perbuatan Tim Suksesnya si A sendiri yang merupakan taktik untuk menjatuhkan si B dengan tipuan terselubung, seperti cerita gw sebelumnya.
Selain itu kita sebagai masyarakat biasa, tidak tau keadaan yang sebenarnya diatas sana, siapa yang benar-benar memperjuangkan rakyat, siapa yang hanya memakai "topeng" atas nama rakyat. Apalagi kedua kubu ini sama-sama mempunyai media penyiaran.
Pesennya sih jangan keburu kemakan berita-berita di media, karna medianya sendiri udah dijadiin alat kampanye.
Kalo Gw sendiri ngerasa negara kita lagi mau "diberantakin" sama negara lain, kita segaja di adu domba supaya pecah dan nantinya akan ada negara lain masuk dan dengan mudah mengendalikan Indonesia ini.
Katanya udah pada modern, banyak Sarjana, Magister, Doktor sampe aktor tapi kok gampang banget dibodohin???

No comments:

Post a Comment